Bahwa semua ada ilmunya, maka dalam mencari rizqi Alloh Swt yang halal bagi pengusaha tentunya ada ilmunya ada rumusannya. Inilah rumusannya insyaalloh:

bertakwa kepada Alloh Swt x Tawwakal kepada Alloh Swt x value x laverage

Bertakwa kepada Alloh Swt

Bertakwa kepada Alloh Swt mungkin lebih gampang bagi kita pengusaha pengertiannya adalah berkomitmen kepada Alloh Swt. Bagi kita pengusaha yang melakukan berbagai bisnis dengan orang lain, konsumen kita. Yang paling kita pegang baik untuk kita sendiri dan melihat mitra bisnis kita adalah komitmen. Dalam bisnis, kita selalu berusaha supaya konsumen kita merasa puas, akan kita kasih servis yang bagus, bila ada janji ketemu kita datang lebih awal, bila kita menjanjikan kita akan berusaha mati-matian untuk menepati, tidak akan kita kerjakan hal-hal yang bikin konsumen kita merasa tidak senang karena bisa berakibat bisnis gagal. Begitulah komitmen, manakala kita berkomitmen kepada Alloh seharusnya kita bisa lebih mengusahakan maxsimal seperti kita berkomitmen kepada konsumen kita. Dan ketika kita bertakwa kepada Alloh Swt, kita mendapat kemudahan dalam urusan-urusan kita.

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”.

QS. Ath-Thalaq : 4





Tawwakal kepada Alloh Swt

Tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa – apa yang tidak disenangi disertai percaya penuh kepada Allah dan menempuh sebab yang diizinkan syariat. Bahwa tidak ada satu atom pun bergerak kecuali dengan ijin Alloh Swt.

Sebelum ikhtiar, kita sempurnakan niat. Kita gunakan perencanaan sesuai dengan sunnatullah, sering kali kita sebagai manusia yang dikaruniai akal dan pikiran selalu menimbang-nimbang sebelum mulai suatu langkah, apalagi satu langkah untuk mulai sebagai pengusaha. Kita menganalisa bahasa kerennya gitu, untung ruginya, nanti tengah jalan gimana enak atau malah sebaliknya. Akhirnya macet terjadi kemacetan analisa, tidak menghasilkan satu putusan untuk segera melangkah tetapi sebenarnya kita sudah memutuskan yaitu berdiam diri saja. Bertawwakalah kepada Alloh Swt setelah berfikir, merencana dengan baik kemudian bulatkan tekad dan bertawwakalah kepada Alloh Swt. Point merencana dan analisa perlu digarisbawahi bahwa dalam prosesnya memang perlu kematangan rencana dan analisa cuma menurut saya, kita tidak dapat merencana dan menganalisa sejauh 100 % maka cukuplah 70%-80% untuk segera membulatkan tekad kita, setelah itu bertawwakal kepada Alloh Swt. Bertawwakal kepada Alloh Swt sebelum berikhtiar menimbulkan keberanian dan garansi untuk melangkah menuju keberhasilan.

……….Kemudian apabila kamu sudah membulatkan tekad (berazam) maka bertawakallah kepada Allah . Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal. QS 3:159.
Dalam proses ikhtiar kita perlu bertawwakal kepada Alloh Swt, adalah benar manusia mempunyai harapan-harapan, punya keinginan untuk berhasil. Bahwa keinginan dan harapan ini mendorong menusia untuk bertindak mewujudkan apa yang diinginkannya itu. Bahwa dengan bertawwakal kepada Alloh Swt, sesungguhnya Alloh-lah yang menguasai segala kejadian, tidak bergerak walaupun sebesar zahrah tanpa seijin-Nya. Kita akan merasakan nikamt luar biasa ketika hatinya sudah meyakini bahwa setiap kejadian hanya terjadi dengan ijin Allah. Kita akan mendapat ketenangan hati, fikiran yang terfokus dalam proses ikhtiar kita

“Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya niscaya Allah akan memberi rizki kepada kalian seperti memberi rizki kepada burung. Mereka pergi pagi dengan perut kosong dan pulang sore dengan perut kenyang”. (Shahih, Tirmidzi 2344 dan berkata,hadist hasan shahih, Ibnu Majah 4164, Ahmad, dishahihkan al Akbani)

“Dan, barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang yang dikehendaki-Nya”

(At Thalaq 33).

Setelah berikhtiar bertawwakal kepada Alloh Swt, berserah diri kepada Alloh Swt atas segala hasil yang nantinya diperoleh. Apabila keberhasilan dan kesenangan yang didapat tetap bersyukur kepada Alloh Swt, apabila kegagalan dan kesusahan yang dikasih tetap bersabar tetap berbaik sangka kepada Alloh Swt. Bahwa ikhtiar kita belumlah memenuhi sebab-sebab berhasilnya hal yang kita usahakan, bahwa ketentuan Alloh swt akan suatu keberhasilan adalah tetap dan cukuplah Alloh Swt menjadi pelindung.

Dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Alloh menjadi pelindung. (Q.S.An-Nisa’ : 81 ).

Dan hanya kepada Alloh hendaknya kamu bertawakal. Jika kamu benar – benar orang yang beriman. (Q.S. Al- Maidah : 23 ).

Value (nilai)

Dalam membangun sebuah usaha kita harus mempunyai nilai tambah. Nilai tambah itu membantu memberikan kenikmatan dan kenyamanan, menghindarkan kesengsaraan bagi orang lain. Caranya adalah dengan mempermudah, mempercepat, memberi kemudahan dalam prosesnya mencapai keinginan orang lain. sedangkan keinginan orang antara lain: kepastian, kenyamanan, kenikmatan, berbeda dengan yang lain, lebih unggul, ada kontribusi diri, variasi, bersosial dan bersilaturahmi. Bangunlah nilai tambah usaha kita, apakah itu lebih nikmat, lebih nyaman, lebih lezat, pasti halal, berbeda dengan yang lain, lebih unggul dari yang lain ataupun tempat usaha kita memberi kesempatan bersilaturahmi dalam kebaikan. Kita bantu orang lain memenuhi keinginannya maka kita akan mendapat rizqi dari Alloh Swt. amin

Laverage

Pengertian laverage semacam pengungkit, alat ungkit. Yaitu alat untuk mempermudah dalam kita mencapai tujuan. Lebih mudahnya misalkan kita ingin memindahkan batu bata dari satu tempat ke tempat lain, kita bisa pindahin satu persatu batu bata itu dengan tangan kita sendiri satu persatu. Batu bata terpindahkan tetapi tangan kita pegal banget, waktu yang diperlukan lama. Beda kalo kita pindahin batu bata dengan gerobak, ada rodanya jadi lebih ringan angkutnya, lebih banyak muatnya sekali jalan, waktunya lebih cepat selesai, gerobak dengan roda itu adalah laverage. Ada beberapa laverage antara lain modal, ide, skill, perkenalan. Yang harus dilakukan adalah mengkomunikasikan nilai tambah kita ke banyak orang untuk bekerja sama dalam modal, ide, skill, dan contact atau kenalan. Aplikasinya seperti kita punya jasa tour & travelling yang punya nilai tambah berkerjasama dengan pemerintah sehingga jasa kita dipakai untuk pemberangkatan haji dan umroh seluruh indonesia.

Faktor kali

Fokuslah pada faktor kali, hasilnya adalah lebih banyaknya orang yang terlayani oleh bidang usaha kita, lebihnya orang yang terbantu karena bidang usaha kita.

faktor kali pertama
Mengubah dan menambah luas tempat usaha sehingga menampung lebih banyak pelanggan, mengusahakan lebih banyak pelanggan yang datang dengan memperbagus pelayanan dan meningkatkan kualitas. Muliakan pelanggan disitu dimulainya bisnis.

faktor kali kedua
Membuka cabang diberbagai daerah atau melayani waralaba sehingga lebih banyak lagi pelanggan terlayani bahkan diberbagai tempat

faktor kali ketiga

semoga bermanfaat.
(mengikat ilmu&berbagi)



sumber:www.pengusahamuslim.com


;;